Breaking News

Tuesday, June 27, 2017

Ceritaku di Hari Idul Fitri 1438 H



Pemotongan Ayam

Inilah kisahku seputar Lebaran di tahun ini. Kegiatan Keluargaku Pra Lebaran. Dalam menyongsong Hari Raya Idul fitri 1438 H / 2017 M tepatnya tanggal 29 Ramadhan kami sekeluarga sibuk menyiapkan masak memasak yang beraneka jenis sehingga saya pun ikut terlibat turut membantu semua kebutuhan yang disiapkan mulai dari persiapan bahan, penyembelihan ayam sampai mengantar makanan ke keluarga dan tetangga. Tradisi jawa (di daerah kami) dalam menyambut Hari Raya Idul fitri diwujudkan Riayan. Riayan adalah membagikan makanan kepada keluarga dekat “Sedekah”  utamanya kepada keluarga yang dituakan.
Usai membagikan makanan tibalah saatnya kami sekeluaga berbuka puasa dengan menu yang sudah tersaji “Alhamdulillah selama sebulan dapat beribadah dengan lancar , semoga Allah SWT menerima ibadah kita semua Aamiin”  itulah do’a yang kami panjtakan diakhir ramadhan tahun ini yang diiringi dengan gemuruh suara takbir tak ketinggalan juga aneka petasan turut meramaikan suasan malam idul fitri. Tidak lama kami istirahat datanglah seluruh warga lingkungan  kami ke mushola guna kirim do’a ke semua ahli kubur semua dengan bacaan tahlil dengan membawa Ambeng. Ambeng adalah jenis makan (Nasi dan Lauk) yang disajikan pada talam dengan alas dan tutup daun pisang / daun jati, tradisi ini juga sudah turun temurun dilaksanakan agar hubungan silaturahmi tetap terjalin diantara tetangga.
Selesai kirim do’a adzan dikumandangkan pertanda manjing sholat isyak, kami pun sekeluarga dan tetangga dekat bersama – sama melaksanakan jama’ah sholat isyak. Alhamdulillah selesai sholat isyak kami dipercaya oleh warga lingkungan untuk mengelola zakat fitrah saya bersama teman “Amil” melaksanakan amanah yang sudah dipercayakan, kami bagi tugas ada yang menimbang beras yang dibuat zakat ada juga yang memasukan ke karung yang sudah disediakan amil, karena sudah menjadi kebiasaan dan lebih Afdhal maka seluaruh muzaki diajari/menirukan niat zakat fitrah tersebut satu persatu kemudian imam menerimanya dengan bacaan do’a dan mendoakanya. Selesai menerima zakat maka kami mendata yang miskin, sabilillah dan amil sebab dari 8 golongan yang berhak menerima zakat hanya ada 3 yang da didaerah kami, Alhamdulillah distribusi/pembagian zakat berlangsung dengan lancar.
Gema takbir berkumandang sayapun sesampai dirumah langsung keluar lagi menuju mushola guna berpartisipasi memeriahkan malam idul fitri dengan bertakbir yang di iringi tongklek bersama teman-teman kurang lebih 1.5 jam asyik main tongklek tiba-tiba saya dipanggil adik untuk pulang. Betapa terkejutnya aku ibuku yang tadinya sehat wal afiyat tiba-tiba sakit lemas tidak berdaya bahakan berbicara saja tak kuasa saya pun bergegas keluar kerumah bapak Sunaryo “Anggota TNI sekaligus ahli kesehatan” setelah ditensi darahnya normal hanya saja jantungnya lemah dengan mengikuti petunjuk bapak Sunaryo dengan memberikan minum Teh hangat dan minum obat yang diberikan Alahmdulillah kondsinya mulai membaik dan esok paginya benar-benar fit sehingga sayapun meninggalkan ibu berangkat bersama istri untuk melaksanan sholat idul fitri namun sesampainya dimasjid tanpa persiapan sama sekali saya disuruh bilal sama bapak K.Hantono sungguh kaget mau menolak juga tidak berani mau siap juga belum ada persiapan akhirnya diberilah saya buku kecil yang berisi seputar ramadhan dan idul fitri disitu saya pelajari bacaan-bacaan bilal smabil mendengarkan tausiyah K.H. Ihsan dari MWC Sumberrejo selesai tausiyah sayapun maju kedepan dan Bapak K.Hantono meminta saya untuk mengajari/mengingatkan para jamaah terkait niat sholat idul fitri “Usholi sunnatan li idil fitri rokataeni makmuman lillahi ta’ala “ jamah pun menirukanya kemudian sayapun memberikan seruan kepada jamah “Shollu sunnatan li idil fitri rok’ataeni jamiatar rahimakumullah – Assholatu jamiah” jamaah pun menjawab dengan bacaan hauqola usai sholat saya kembali maju didepan para jama’ah dengan mengucapkan bacaan bilal sampai do’a Alhamdullillah semua dapat berjalan dengan lancar. 
 
Photo bersama keluarga
Dihari pertama idul fitri 1438 H dengan hati gembira saya sekeluarga mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan bathin ma’af ma’afan bersama anak dan istri yang dilanjutkan kerumah bapak dan ibu sampai kerumah rumah tetangga suasana yang sangat ceria ramai penuh semangat yang tua yang muda semua saling maaf maafan sungguh indah dunia ini jika saling memaafkan. Selesai ma’af ma’afan dengan keluarga dekat dan tentangga saya pun melanjutkan ke tetangga desa sampai siang hari pulang namun dirumah begitu ramai karena Keluarga dari ibu banyak yang pada datang terjadilah canda tawa bersama keluarga.
Photo Bersama Abah Yai dan Ibu Yai
 Idul fitri Dihari kedua silaturahmi ke Ustad Achmad Ruchani Alhafid (santri K.H.M Arwani Amin Kudus) yang sudah tidak asing lagi namanya kita dengar khususnya didaerah Bojonegoro. Seorang Kiai, Motivator, Hafidz yang usianya tergolong masih muda namun semangatnya dalam berdakwah luar biasa sampai-sampai harus memohon maaf karena menolak 9 orang yang mengundangnya untuk mengisi tausiyah, imam sholat idul fitri dan juga Khotbah idul fitri karena sudah ada jadwal yang bersamaan. Tidak lama kami mengobrol karena harus membagi waktu silturrahmipun berlanjut ke Podok Pesantren Darussalam Dungmas dengan berkunjung ke Keluarga Pondok di sela-sela padatnya santri sayapun menyempatkan photo dengan Bapak Pengasuh (K.Muthohar, S.Pd.I) sebab banyaknya tamu yang hadir jadi sayapun tidak dapat mengobrol panjang lebar hanya secukupnya saja, tidak lama selesai mengobrol dan menyapa tamu yang hadir sayapun undur diri mohon pamit.

No comments:

Post a Comment

Designed Template By Blogger Templates - Powered by BeGeEm